Laman

Rabu, 04 Mei 2011

makalah psikologi

KATA PENGANTAR


            Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kebesaran dan ridhoNya kami dapat menulis dan menyelesaikan makalah Psikologi ini yang berjudul “Pertumbuhan Dan Perkembangan Masa Dewasa”. Sholawat dan salam kami sampaikan pula kepada nabi muhammad SAW, sebagai penuntun umat hingga akhir zaman.

            Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain sebagai tugas mata kuliah “Psikologi”, juga diharapkan mampu dijadikan wahana pelengkap khasanah keilmuan, baik bagi kami yang menulis maupun bagi pembaca yang berkenan membaca makalah ini.

            Dalam penulisan makalah ini kami berupaya semaksimal mungkin agar kesempurnaan makalah ini menjadi kenyataan. Namun pada kenyataanya masih banyak kelemahan dan kekurangan yang ada. Karena kami sadar akan pribahasa Tak ada gading yang tak retak”. Maka kritik dan saran yang konstruktif kami harapkan demi perbaikan dimasa depan.

            Akhirnya, kami hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semuanya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin.


                                                                                                            Indramayu, 05 Juni2009

                                                                                                                        Penulis




BAB I
PENDAHULUAN





1.      Latar Belakang

            Menjadi dewasa adalah proses yang cukup panjang.  Kita bisa bayangkan begitu banyaknya perubahan yang terjadi dalam diri seseorang, dari saat  baru lahir dengan berat sekitar 2- 3 kg saja, sampai ia tumbuh dewasa dengan berat bisa sampai 50-60 kg.  Proses yang terjadi ini  meliputi proses pertumbuhan dan perkembangan, yaitu dua hal yang berbeda  namun sangat berkaitan. 
            Konsep yang terkandung dalam “pertumbuhan” adalah perubahan ukuran fisik yang  kasat mata artinya perubahan fisik yang tumbuh dari kecil menjadi besar dan bersifat Irrefersible, Sedangkan konsep yang ada dalam “perkembangan” adalah proses  menjadi sempurnanya  fungsi dari seluruh organ tubuh,  termasuk di sini adalah kematangan emosi, kematangan dalam interaksi sosial, dan kemampuan intelektual.
            Proses pertumbuhan dan perkembangan ini berjalan dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor genetik dari kedua orang tuanya sudah jelas akan memberi kontribusi yang cukup besar.  Selain itu ada pula faktor riwayat kesehatan ataupun trauma yang pernah dialami oleh calon seorang dewasa. Demikian pula faktor lain yang sifatnya tidak langsung, misalnya status ekonomi orang tua, yang berpengaruh pada kecukupan gizi dan kesejahteraanya.
            Tahapan-tahapan yang dilalui seseorang dari awal dewasa sampai ke akhir dewasa adalah berupa dewasa dini yaitu masa pencarian kemantapan dan masa reproduksi, dewasa madya dimana masa ini disebut masa transisi dalam segi keperkasaan dan kesuburan baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan dewasa yang terakhir adalah dewasa lanjut yaitu priode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Berdasarkan fakta tersebut diatas, sangat diperlukan pengkajian psikologi lebih khusus yang membahas mengenai kedewasaan dan tahapan-tahapanya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Disinilah, kemudian kami merasa perlu untuk menggali referensi dari buku-buku maupun internet yang pembahasanya mengenai masa pertumbuhan dan perkembangan dewasa dan tahapan-tahapanya.
Namun demikian, untuk mempersempit persoalan yang terkait dengan pembahasan tersebut diatas, maka kami membatasi pada rumusan masalah yang akan kami paparkan pada  item rumusan masalah di bawah ini.

2.      Rumusan Masalah
Sebagaimana kami kemukakan diatas, pada alasan penyempitan pembahasan makalah ini, maka untuk mempersempit pembahasan yang terlalu luas pada paparan makalah ini. Kami cafer pada perumusan makalah di bawah ini. Adapun yang akan kami bahas pada makalah ini meliputi :
2.1  Apa yang dimaksud dewasa?
2.2  Sebutkan tahapan-tahapan masa dewasa?
2.3  Sebutkan Ciri-Ciri Orang Dewasa?
2.4 Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kedewasaan?
2.5  Bagaimana mekanisme perkembangan masa dewasa?

3.      Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi dasar tujuan penulisan makalah pertumbuhan dan perkembangan masa dewasa  ini meliputi tujuan akademik dan tujuan apliktif yaitu :
3.1       Tujuan akademik, secara khusus penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi” yang sebagai dosen pengajarnya adalah Bapak Murip Yahya, M.Pd. Dan secara umum pembuatan makalah ini adalah dalam rangka memperluas khasanah keilmuan tentang psikologi orang dewasa.
3.2       Tujuan aplikatif, mengingant dari mayoritas mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya semester 2 (dua) masih kurang dalam keilmuan tentang psikologi orang dewasa, sehingga diharapkan makalah ini sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai pertumbuhan dan perkembangan masa dewasa, juga disamping itu  sebagai referensi keilmuan khususnya ilmu kesehatan masyarakat.



BAB II
PEMBAHASAN



1.  Pengertian Dewasa

Istilah adult berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah adolescene-adolescere yang berarti “ tumbuh menjadi kedewasaan” akan tetapi kata adult berasal dari bentuk lampau partisipel dari kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna. Atau telah menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainya.
Setiap kebudayaaan membuat perbedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara resmi, Pada sebagian besar kebudayaan Kuno, status ini tercapai apabila pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi, belum lama ini, dalam kebudayaan amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa kalau ia belum mencapai umur 21 tahun. akan tetapi sekarang, umur 18 tahun merupakan umur dimana seseorang dianggap dewasa secara syah, dengan meningkatnya lamanya hidup atau panjangnya usia rata-rata orang maka masa dewasa sekarang mencakup waktu yang paling lama dalam rentang hidup.
Dalam penentuan waktu di mulainya status kedewasaan tersebut, pada umumnya psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45 dan pertengahan masa dewasa berlangsung dari sekitar usia 40-45 sampai sekitar 65 tahun, serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsuang dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal[1]
Awal masa dewasa, biasanya dalam hal bersosialisasi mereka umumnya sudah cukup  nyaman dengan kemampuan dirinya dan sudah mulai menemukan identitas  dirinya.



2.      Pembagian Masa Dewasa
      Masa Dewasa Dini
      Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Masa dewasa dini di mulai pada umur 12 tahun sampai kira-kira 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.

            Ciri-ciri Masa Dewasa Dini 
1)           Masa pengaturan
         Masa kanak-kanak dan masa remaja merupakan priode pertumbuhan dan masa dewasa merupakan masa pengaturan (settle down). sehingga mereka harus menerima tanggunga jawab sebagai seorang dewasa
2)           Usia reproduktif
         Pada usia dasa warsa terakhir dari masa dewasa dini merupakan usia reproduktif. Bagi orang yang cepat mempunyai anak kemungkinan seluruh masa dewasa dini sebagai masa reproduksi.
3)           Masa bermasalah
         Pada awal masa dewasa banyak masalah yang harus dihadapi seseorang. Masalah-masalah ini berbeda dengan masalah sebelumnya.
4)           Ketegangan emosional
         Apabila seseorang merasa tidak mampu mengatasi masalah-masalah utama dalam kehidupan mereka, mereka sering sedemikian terganggu secara emosional.
5)           Masa keterasingan social
         Banyak orang muda yang terbiasa tergantung pada persahabatan akan merasa kesepian sewaktu tugas-tugas mereka dalam rumah tangga memisahkan mereka dari kelompok mereka.   
6)           Masa komitmen
         Sewaktu telah menjadi dewasa mandiri maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru dan membuat komitmen komitmen baru.
7)           Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
         Penyesuaian diri yang paling umum adalah pada pola peran seks atas dasar persamaan derajat pada kehidupan suami isteri.

8)            Masa kreatif
         Bentuk kreatif yang akan terlihat sesudah ia dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individu.

            Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini
Bantuan untuk menguasai perkembangan
1)     Efesiensi fisik
      Puncak efesiensi fisik biasanya di capai pada usia dua puluhan, sesudah mana terjadi penurunan lambat laun hingga awal usia empat puluhan. Dalam periode penyesuaian, secara fisik orang mampu menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang selain sukar juga paling banyak jumlahnya dalam periode ini.
2)     Kemampuan motorik
      Orang-orang muda mencapai puncak kekuatannya antara usia dua puluhan dan tiga puluhan, kecepatan respons maksimal terdapat pada usia dua puluh dan dua puluh lima tahun dan sesudah itu kemampuan ini sedikit demi sedikit menurun, dalam belajar menguasai keterampilan-keterampilan motorik yang baru, orang-orang muda usia dua puluhan lebih mampu dari pada mereka yang mendekati usia setengah umur.
3)     Kemampuan mental
      Kemampuan mental yang di perlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi situasi baru, seperti misalnya ingat hal-hal yang dulu di pelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif, mencapai puncaknya dalam usia dua puluhan, kemudian sedikit demi sedikit menurun. Meskipun orang-orang muda ini tidak belajar secepat dulu kualitas belajar tidak merosot.
4)     Motivasi
      Apabila remaja mencapai usia remaja secara hokum, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok  sosialmereka, hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang muda ini untuk menguasai tugas-tugas perkembangan yang diperlukan agar dapat dianggap mandiri. 




5)     Model peran
      Remaja yang bekerja setelah menamatkan sekolah lanjutan mempunyai model peran untuk di teladani. Karena barinteraksi dengan orang dewasa mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku yang sesuai garis-garis yang di anut orang dewasa.

            Mobilitas sosial pada masa dewasa dini
      Ada dua macam mobilitas yang penting peranannya dalam kehidupan orang muda, yaitu mobilitas geografis  berarti perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan mobilitas social berarti perpindahan dari satu kelompok social ke kelompok social lain.
                  Kondisi-kondisi yang meningkatkan mobilitas sosial
1)     Tingkat pendidikan yang tinggi yang menjadi dasar keberhasilan dalam bisnis atau bidang profesi.
2)     Kawin dengan orang yang statusnya lebih tnggi.
3)     Hubungan keluarga yang membantu berbagai”katrolan” di bidang pekerjaan.
4)     Penerimaan dan penerapan kebiasaan, nilai dari lambang dari suatu kelompok yang berstatus lebih tinggi.
5)     Uang, dari warisan atau hasil jeri payah sendiri, yang dapat digunakan untuk membeli rumah yang lebih bagus yang dapat menyatakan status yang tinggi.
6)     Peran serta aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakta dari golongan atas.
7)     Lulusan dari perguruan tinggi yang ternama.
8)     Keanggotaan salah satu atau beberapa perkumpulan ekslusif.   
            Peran Seks pada masa dewasa dini
1)     Konsep Tradisional
Konsep peran seks tradisional menekankan suatu pola prilaku tertentu yang tidak memperhitungkan minat dan kemampuan individu, peran-peran ini menekankan suprioritas maskulin dan tidak dapat mentolerir setiap sifat yang memberi kesan kewanitaan atau pekerjaan yang dinggap “pekerjaan wanita.”




a.      Pria
Di luar rumah peria menduduki posisi yang berwewenang dan berprestasi dalam amasyarakat dan dunia bisnis, di rumah ia pencari nafakah, pembuat keputusan, penasehat dan yokoh yang mendisplin anak-anak, dari model maskulinitas bagi putra-putranya.
b.      Wanita
Baik di rumah maupun di luar, peran wanita berorientasi pada orang lain. maksudnya,Wanita mendapakan kepuasan lewat pengabdian pada orang lain, ia tidak diharapkan bekerja diluar rumah, kecuali bilamana keadaan financial memaksanya, dan apabila ini terjadi ia melakukan pekerjaan di bidang pelayanan seperti sebagai perawat, guru dan sekretaris.
2)     Konsep Egalitarian
Konsep-konsep egalitarian (persamaan drajat) menekankan individualitas dan persamaan drajat antara pria dan wanita, suatu peran harus mendatangkan rasa kepuasan pribadi dan seharusnya tidak dnyatakan cocok hanya bagi satu jenis kelamin tertentu saja.
a.      Pria
Di rumah maupun di luarnya oria bekerja sama dengan wanita sebagai rekan, ia tidak merasa “dijajah istri” apabial ia memperlakukan istrinya sebagai rekan yang sedrajat, begitu pula ia tidak merasa malu jika istrinya mempunyai pekerjaan yang lebih berprestasi atau berpenghasilan lebih besar dari dia.
b.      Wanita
Di rumah maupun di luarnya wanita mendapat kesempatan mengaktualisasiakan potensinya, ia tidak mersa bersalah apabila ia memanfaatkan kemampuannya dan pendidikanya untuk kepuasan dirinya meskipun ini berarti ia harus mengubah olang lain untuk mengatur rumah tangga dan mengasuh anak.

      Masa Dewasa Madya
         Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental.

         Usia madya dibagi menjadi dua sub bagian yaitu usia madya dini yang membentang dari usia 40-50 tahun  dan usia usia madya lanjut yaitu antara 50-60 tahun.

2.2.1  Karakteristik Dewasa Madya
a)     Priode yang sangat menakutkan, oleh karena itu orang-orang dewasa tidak akan mau mengakui bahwa mereka telah mencapai usia tersebut. Orang-orang amerika memasuki usia madya dengan rasa segan, susah dan ketakutan.[2]
b)     Masa transisi, berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai dan pola prilaku yang baru.
c)     Masa strers, penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak himeostatis fisik dan psikologis seseorang dan membawa ke masa stres.
d)     Masa berprestasi, selama usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti dan tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi.[3] Apalagi orang usia madya yang mempunyai kemauan yang kuat untuk berhasil, mereka akan mencapai puncaknya pada usia ini.