Laman

Kamis, 05 Mei 2011

MAKALAH ANALISA RUMAH SAKIT

MAKALAH ANALISA RUMAH SAKIT




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa “tarif” adalah nilai suatu barang atau jasa yang ditetapkan berdasarkan ukuran sejumlah uang tertentu dimana dengan sejumlah uang tersebut, pelaku usaha (produsen) bersedia memberikan barang atau jasa kepada konsumen.
            Dalam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit, tarif biasanya ditetapkan oleh pemerintah secara sepihak tanpa suatu kajian yang rasional (melakukan perhitungan unit cost). Tarif ini biasanya ditetapkan melalui suatu peraturan pemerintah yakni dalam bentuk surat keputusan menteri kesehatan untuk rumah sakit umum pusat, dan peraturan daerah (perda) untuk rumah sakit umum provinsi, rumah sakit umum kabupaten/kota maupun puskesmas. Hal ini menunjukan adanya kontrol ketat dari pemerintah sebagai pemilik sarana pelayanan tersebut. Akan tetapi disadari bahwa tarif pemerintah biasanya mempunyai “cost recovery” yang rendah (Trisnantoro, 2004)
            Idealnya penetapan tarif pelayanan kesehatan harus dikaji secara rasional terlebih dahulu (melakukan analisis unit cost) dan ditetapkan setiap tahunnya untuk dilakukan penyesuaian.
            Dalam era teknologi yang semakin canggih, Rumah Sakit dalam mengemban misinya banyak mengalami masalah terutama masalah sumber daya yang semakin lama semakin sulit mengejar kebutuhan pelayanannya, ditambah lagi pemberian subsidi pemerintah untuk pelayanan kesehatan semakin lama semakin berkurang terutama pasca otonomi daerah.
B.     Rumusan Masalah

Sebagaimana kami kemukakan diatas, pada alasan penyempitan pembahasan makalah ini, maka untuk mempersempit pembahasan yang terlalu luas pada paparan makalah ini. Kami cofer pada perumusan makalah di bawah ini. Adapun yang akan kami bahas pada makalah ini meliputi :

1.      Apa yang dimaksud dengan Analisis Biaya?
2.      Apa Pengertian Analisis Biaya?
3.      Sebutkan masalah-masalah dalam pemasaran yang barkaitan dengan Analisis Biaya?
4.      Bagaimana langkah-langkah perencanaan Analisis Biaya?
5.      Bagaimana langkah-langkah untuk suksesnya Analisis Biaya?
6.      Apa dampak dari Analisis Biaya?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi dasar tujuan penulisan makalah Kompetisi Sumber Daya Perusahaan ini meliputi tujuan akademik dan tujuan apliktif yaitu :
1)      Tujuan akademik, secara khusus penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ekonomi Kesehatan” yang sebagai dosen pengajarnya adalah Bapak Drs.H. Ucup Tahar,MM. Dan secara umum pembuatan makalah ini dalam rangka memperluas khasanah keilmuan Analisis Biaya.

2)      Tujuan aplikatif, mengingant dari mayoritas mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat khususnya semester V (Lima) masih kurang dalam keilmuan tentang Sumber daya Perusahaan, sehingga diharapkan makalah ini sebagai bahan kajian awal para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu Ekonomi Kesehatan yang berhubungan dengan Analisis Biaya. Juga diharapakn   sebagai referensi keilmuan khususnya ilmu kesehatan masyarakat.

D.    Sistematika Penulisan

Penelitian ini ditulis berdasarkan kaidah penulisan ilmiah dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan tentang diskripsi pendahuluan makalah, mengenai hal – hal yang melatar belakangi permasalahan, perumusan masalah, tujuan Pembuatan Makalah, serta sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan
Pada bab ini diuraikan tentang pembahasan atau isi dari makalah yang meliputi pengertian, masala-masalah pemasaran, perencanaan sumberdaya perusahaan, langkah-langkah untuk suksesnya pemasaran serta dampak dari kompetisi perusahaan.
BAB VI Penutup
Pada bagian penutup ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh berdasarkan isi makalah ini. Sedangkan saran diberikan kepada pihak – pihak yang terkait dan permohonan saran kepada kami untuk perbaikan mendatang.


 

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Analisis Biaya         
            Analisis biaya adalah suatu proses mengumpulkan dan mengelompokkan data keuangan rumah sakit untuk memperoleh dan menghitung bidya output jasa pelayanan rumah sakit. Secara khusus tujuan keoiatan analisis biaya adalah mendapatkan gambaran mengenai unit atau badian yang merupakan pusat biaya (Cost Center ), Pusat pendapatan ( revenue center ), dan gambaran mengenai biaya investasi, biaya operasional biaya pemeliharaan pendapatan rumah sakit serta biaya satuan pelatanan rumah sakit.
B.   Prinsip Dasar Analisis Biaya Rumah Sakit

a.       Analisis biaya dilakukan untuk biaya yang dikeluarkan dalam kurun waktu satu tahun anggaran.

b. Melakukan pemetaan biaya klasifikasi biaya dan lokasi biaya

c. Melakukan penyederhanaan semua biaya dari berbagai sumber menjadi biaya operasional dan biaya investasi

d. Biaya operasional yaitu biaya yang dikeluarkan berdifat berulang-ulang misalnya setiap bulan.

e. Biaya investasi biasanya tidak berulang dan berlangsung setahun atau lebih misalnya biaya pembelian alat-alat medis, pembangunan gedung.

f. Untuk menghitung biaya asli pada masing-masing pusat biaya harus memperhatikan unsur biaya yang dibutuhkan oleh pusat biaya tersebut.Pusat biaya adalah unit kerja yang memerlukan biaya untuk menjalankan misi yang diembannya. Dirumah sakit pada dasarnya adalah pusat biaya ( Cost Center) baik yang menghasilkan ( Pusat Pendapatan ) maupun yang tidak menghasilkan pendapatan ( pusat Pengeluaran ). Unit yang menghasilkan pendapatan disebut pusat biaya produksi ( revenue center ) dan yang tidak menghasilkan pendapatan disebut pusat biaya penunjang.

g. Untuk menghitung biaya satuan (Unit Cost ) unit pelayanan tertentu, seperti rawat inap yang dihasilkan dipusat biaya produksi. Semua biaya yang terpakai di pusat biaya penunjang perlu didistribusikan kepusat biaya produksi.

h. Dalam rangka pendistribusian biaya ( dari pusat biaya penunjang kepusat biaya produksi) harus diperhatikan data dasar alokasi yang sebaiknya dilakukan.
C.   Manfaat Analisis Biaya

 a.  Diperolehnya jumlah biaya (total cost) dari satu unit produksi rumah sakit dan biaya satuan  (unit cost) dari tiap-tiap output rumah sakit. Informasi ini diperlukan untuk alokasi dana dan perencanaan rumah sakit.

      b.  Menentukan tarif dari berbagai jenis pelayanan rumah sakit tergantung dari tujuan dan                    jenis rumah sakit, maka tarif disusun dapat juga bervariasi. Pada umumnya rumah                     sakit dapat dibagi atas 3 jenis yaitu rumah sakit yang bersifat mencari keuntungan              (Profit motive oriented) daimana tarifnya adalah unit cost ditambah keuntungan, yang                    kedua rumah sakit yang profitnya untuk investasi atau mengganti bararig¬barang                        yang aus dimana tarifnya sama dengan unit cost dan bid~a investasi pengembangan (             dengan catatan pada perhitungan unit cd9t telah dihitungkan biaya penghapusan ),                        yang ketiga adalah rumah sakit nirlaba (not for profit) dimana biaya investasi dapat                   didistribusi dari pemerintah atau pemilik rumah sakit bersangkutan dimana biaya                                investasi sama dengan unit cost ( pada perhitungan unit cost tidak diperhitungkan                            penghapusan ).

      c.   Peningkatan efesiensi

            Dengan analisis biaya maka dapat diidentifikasi pusat-pusat biaya (cost centers) yang        strategis dalam rangka upaya efisiensi rumah sakit.

 d.   Analisis rugi – laba

            Analisis biaya dapat dilakukan bersama-sama dengan perkiraan pendapatan (revenue)               rumahsakit.


      e.   Secara mikro

            Analisis biaya dapat dimanfaatkan oleh direktur rumah sakit sebagai bahan             pertimbangan atau negosiasi dengan pembayaran pihak ketiga misalnya Asuransi          Kesehatan ( PT.Askes, PT.Jamsostek dan asuransi lainnya) sebagai alat untuk    mengawasi dan mengendalikan biaya secara periodik sebagai laporan rumah sakit     pada pemegam saham atau pemilik.

D.    Langkah-langkah Dalam Analisis Biaya

a.    Langkah pertama

          Melakukan identifikasi sumber biaya yang didalpat oleh rumah sakit untuk   melaksanakan kegiatannya. Untuk itu diperlukan adanya rincian setiap adanya biaya     yang dikeluarkan tanpa

     b. Langkah kedua

          Melakukan identifikasi pusat-pusat biaya (cost centers) yang terdapat dalam rumah sakit yaitu setiap unit struktural maupun fungsional dalam rumah sakit yang          memerlukan biaya dalam melaksanakan kegiatannya. Umumnya pusat-pusat biaya ini          dapat dikelompokkan dalam dua jenis yakni.

          1). Pusat biaya pemasukan / produksi (revenue producing cost centersn yaitu unit yang               langsung memberikan pelayanan kepada pasien atau dapat dikatakan unit yang                                     dapat mengklaim langsung output pasien, contoh unit rawat inap.

          2). Pusat biaya pengeluaran / produksi (non revenue producing centers) yaitu unit yang                   keberadaannya menunjang unti produksi, contoh instalasi gizi, apotek, bagian                                    keuangan.

     c.  Langkah ketiga

          Menghitung besarnya biaya asli dari tiap-tiap unit penunjang dan produksi yang       diuraikan menurut jenis biaya ( investasi dan operasional ) dan komponen-    komponennya. Komponen biaya investasi antara lain biaya gedung, peralatan medis         dan non medis. Komponen biaya oprasional antara lain, honorarium, obat, alat tulis           medis (kasa, kapas dll). Biaya ash setiap unit penunjang dan produksi ini adalah semua        biaya yang telah digunakan untuk waktu tertentu, biasanya satu tahun.
          Untuk menghitung biaya investasi dalam setahun termasuk biaya penyusutan, dalam            hal ini mengdunakan metode Annualized Invesment Cost (AIC)

     d. Langkah keempat

          Setelah hasil dari langkah ketiga diperoleh, maka langkah selanjutnya yaitu   memindahkan biaya asli setiap unit penunjang kesetiap unit produksi yang terkait. Hal        ini disebut dengan mengalokasikan biaya karena pada dasarnya unit penunjang akan             memindahkan biaya asli yang secara berbeda jumlahnya ke unit-unit produksi terkait,             maka tidak akan ada lagi biaya yang tersisa disatu unit penunjang.

          Dengan demikian biaya akhir yang ada disetiap unit produksi itu sendiri ditambah dengan biaya tindakan dari unit penunjang. Untuk mendapatkan biaya satuan (unit cost) layanan yang diberikan selama setahun yang sama. Kegiatan alokasi biaya ini dilakukan untuk setiap jenis biaya dan komponennya masing-masing.
            Untuk dapat dilakukan alokasi biaya dengan benar maka harus dilakukan dua langkah.
1). Langkah pertama
     Melakukan identifikasi hubungan atau kaitan antara unit penunjang dengan unit produksi.
2). Langkah kedua
     Menentukan ukuran dasar alokasi yang akan digunakan artinya kalau ingin dialokasikan biaya dari bagian administrasi keunit lainnya, maka harus ditentukan lebih dahulu ukuran ukuran dasar yang dipakai, dalam hal ini biasanya digunakan jumlah pegawai.
            Dengan demikian setiap alokasi biaya dari bagian administrasi akan dialokasikan dengan. menggunakan jumlah seluruh pegawai rumah sakit sebagai penyebut dan jurrilah pegawai di unit yang bersangkutan sebagai betikut :
a). Cuci ! Laudry ; jumlah potong pakaian , jumlah kg yang dicuci
b). Kebersihan ; meter persegi luas lantai
c). Dapur ; porsi makan
d). Umum ; volume biaya yang terdapat di masing – masing unit
            Adapun beberapa metode yang dapat digunakan menditribusikan biaya dari unit – unit penunjang ke unit produksi dari metode yang sederhana sampai yang amat rumit ( Young.1984 )
1) Simple Distribution Method
            Metode ini adalah yang paling sederhana dalam pelaksanaan perhitungan metode ini mengabaikan adanya kemungkinan kaitan antara unit penunjang dengan unit produksi.                                   Dengan demikian halnya akan terjadi alokasi biaya dari unit penunjang ke unit produksi dengan menggunakan dasar alokasi yang sesuai dengan uit penunjang masing – masing.

2) Stepdown Method
            Perbedaan dasar metode ini dengan simple distribution yaitu pada pengakuan metode ini terhadap adanya secara nyata hubungan atau kaitan antara unit penunjang itu sendiri.
            Dengan demikian, kAma dalam perhitungan akan lebih kompleks dibandingkan dengan simple ditribution, kaitan antara sesama unit penunjang dan unit produksi ini harus terlebih dahulu ditentukan , dalam hal ini harus ditentukan unit penunjang mana yang paling banyak memberikan kontrubusinya akan diletakan pada urutan tertinggi dalam susunan alokasi biaya , sedangkan yang paling kecil konnstribusinya akan diletakan pada urutan yang paling bawah..Dalam proses alokasi selanjutnya, sesuai unit penunjang yang paling banyak konstribusinya telah dialokasikan biaya aslinya, maka unit ini tidak akan mendapat alokasi lagi dari unit diperingkat lebih rendah.
3) Double Distribution Methode
            Secara teknis metode ini hampir semua dengan metode stepdown, perbedaannya hanya pada cara alokasi biaya yang dilakukan pada dua tahap . Selain itu adanya konstribusi antara unit penunjang dilakukan secara nyata artinya dalam hal ini biaya aslinya . Dengan demikian pada unit penunjang tersebut mempunyai kemungkinan mendapat biaya alokasi dari unit penunjang lainnya.
            Pada tahap kedua, seluruh biaya yang ada di unit penunjang dipindahkan ke seluruh unit produksi terkait untuk mendapatkan biaya total dari unit produksi. Setelah didapat biaya ash dan biaya alokasi yang didapat maka biaya satuan dari jasa layanan tersebut dapat diketahui dengan membagi jumlah Iayanan yang diberikan unit tersebut selama kurun waktu tertentu.

4) Multiple Distribution

            Alokasi biya dilakukan berulang – ulang termasuk juga antara sesama unit produksi. Dari keempat metode tersebut, berdasarkan beberapa pengalaman ternyata metode distribusi ganda (double distribution) yang cocok untuk dilakukan karena alokasi antar unit produksi tidak perlu dilakukan.



BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Analisis Biaya dapat dikatakan memegang peranan penting dalam keberlangsungan kesehatan. Keberhasilan sebuah lembaga kesehatan dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu juga tidak terlepas dari perencanaan anggaran yang mantap, alokasi yang tepat sasaran dan efektif sehingga membuat seluruh komponen lembaga pendidikan tersebut bersinergi dan memberikan hasil yang optimal dalam pencapaian tujuan.
Dan tidak bisa dipungkiri bahwa analisis manfaat biaya kesehatan menjadi bahan perhatian yang penting bagi pemerintah, masyarakat, dan para penyelenggara kesehatan untuk menentukan langkah progresif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
B.       Saran
            Apabila pembaca menginginkan pembahasan makalah Ekonomi Kesehatan ini lebih detail, kami sarankan  untuk mencari buku referensi lain. Serta kami menantui pula kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan kami dimasa mendatang. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari Sebagai Calon Sarjana Kesehatan Masyarakat.